Suntikan botox yang terkenal akan kemampuannya untuk melemahkan otot-otot yang kaku sehingga efektif mengatasi kerutan di kulit, ternyata bisa dipakai untuk mengatasi tremor pada pasien multiple sclerosis.
Tremor atau gemetar yang tidak terkendali pada tungkai tangan atau kaki cukup sering dialami pasien multiple sclerosis (MS). Tremor tersebut membuat pasien sulit melakukan kegiatan ringan seperti memegang gelas, makan, bercukur, atau menulis.
"Seperti halnya gejala MS lainnya, tremor ini bisa memburuk di cuaca panas dan saat saat pasien sedang kelelahan," kata Dr.Anneke van der Walt, ahli saraf dan ketua peneliti dari Royal Melbourne Hospital di Australia.
Untuk mengatasi tremor, dokter akan meresepkan obat-obatan tetapi menurut Walt efeknya ringan. Alternatif lain adalah melakukan bedah otak untuk mengimplan elektroda supaya tremornya berkurang. Namun pembedahan biasanya efeknya tidak bertahan lama.
Dalam studi teranyar yang dilakukan Walt dan timnya, para peneliti secara random memberikan suntikan botox atau plasebo kepada 23 pasien MS yang menderita tremor di tangan. Dua belas minggu kemudian, pasien yang di awal studi diberikan botok sekarang diberikan plasebo sehingga mereka mendapatkan kedua jenis suntikan.
Para peneliti kemudian membandingkan keparahan tremor dan kemampuan motorik pasien, sebelum dan setelah terapi suntik botox. Hasilnya, pasien yang mendapatkan suntik botox secara signifikan mengalami pengurangan tremor dan sudah lebih baik dalam kemampuan menulis dan menggambar.
Kendati cukup efektif, namun diperlukan beberapa kali suntikan botox sehingga harganya relatif mahal. Terapi ini juga belum disetujui oleh FDA sehingga masih dianggap ilegal karena baru pada tahap ujicoba.
"Mayoritas pasien multiple sclerosis bisa menoleransi suntikan ini dengan baik dan ingin melanjutkan terapinya karena mereka merasakan adanya perbaikan," kata Dr.Anneke van der Walt, ahli saraf dan ketua penelitian ini.
Salah satu efek samping yang ditemui adalah adanya kelemahan pada tungkai lengan. Kendati begitu kelemahan itu masih tergolong ringan dan moderat dan akan menghilang dalam waktu dua minggu.
Menanggapi penelitian ini, Dr.Thomas Guttuso, Jr, asisten profesor neurologi dari Universitas Buffalo, New York, AS, mengatakan saat ini botox bisa dipakai untuk pasien yang mengalami tremor parah.
"Berdasarkan pengalaman saya, terapi botox hanya efektif pada pasien yang mengalami tremor di bagian bahu dan siku. Botox kurang efektif jika tremornya terjadi di pergelangan tangan dan jari-jari," katanya.
sumber:kompas