Sistematika Pembuatan Makalah Yang Baik – Makalah ini berisi informasi bagaimana cara membuat makalah yang baik dan lebih jauh lagi,bagaimana cara agar makalah tersebut dapat diterima di jurnal yang kita inginkan.Konteks dari pengolahan makalah Pengolahan makalah yang dimaksud disini mempunyai makna yang lebih tinggi daripada sekedar menulis. Yang dimaksud dengan mengolah disini adalah membuat dengan penuh perhatian, keahlian dan kecerdasan. Dalam mengolah makalah, peneliti tidak hanya harus menulis makalahnya dengan konten yang valid, tapi juga menujukannya pada konteks sosial dan intelektual yang lebih tinggi dalam bidang risetnya. Hal ini perlu dilakukan supaya makalah bisa lebih diterima publik. Meskipun begitu, jangan sampai makalah yang dibuat itu jadi kehilangan tujuan utamanya. Tujuan utama harus tetap dipegang sambil mengakali supaya makalah tersebut juga bisa diterima.Mengolah makalah Berikut ini adalah 6 aturan dalam membuat makalah yang bisa diterima dalam suatu jurnal:
1. Sang pembuat makalah harus tahu pada jurnal mana ia ingin mengajukan makalahnya.
2. Pembuat makalah harus mencoba menulis dalam sudut pandang orang-orang yang membaca isi jurnal tersebut.
3. Pembuat makalah harus tahu siapa-siapa saja yang duduk dalam jajaran editorial pada jurnal tersebut.
4. Pembuat makalah harus tetap pada orientasi yang lurus yaitu pada ilmu pengetahuan dan bukan berorientasi pada pembaca.
5. Teori harus ada dan menjadi sentral dalam setiap makalah yang diajukan ke suatu jurnal riset.
6. Pembuat makalah harus mempertimbangkan untuk mengajak kolega yang terpercaya sebagai co-author.
7. Sang pembuat makalah harus tetap berpegang pada isu-isu etika.
8. Makalah riset harus benar-benar ditulis secara bersih dan rapih.
Mengajukan makalah dan menunggu
Setelah mengajukan makalah kita ke suatu jurnal, maka hal yang sulit berikutnya adalah menunggu. Kita harus menunggu dengan sabar sampai makalah kita benar-benar di-review dan diterima. Kalau dalam jangka waktu lama, maka kita perlu menghubungi pihak jurnalnya untuk menanyakan bagaimana kabar makalah yang kita ajukan. Memperbaiki makalah untuk jurnal yang sama maupun jurnal yang berbeda Jika makalah yang kita buat ternyata ditinjau secara negatif oleh peninjau di jurnal tersebut, maka kita harus analisa terlebih dahulu kenapa hal itu bisa terjadi. – Apakah editor atau peninjau menunjukkan komentar baha dia cukup mumpuni untuk memahami riset ini?
- Apakah peninjau memberikan alas an yang baik dan justifikasi persuasive untuk rekomendasinya kepada editor?
- Apakah editor memberikan alas an yang baik dan justifikasi persuasive atas keputusannya?
- Apakah makalah yang diajukan sudah melaporkan hasil risetnya secara baik
Apakah program risetnya memang benar-benar penting?
Setelah menganalisa berdasarkan pertanyaan-pertanyaan diatas, maka selanjutnya kita bisa mulai memperbaiki makalah kita untuk diajukan ulang jika makalah kita diminta diperbaiki atau untuk diajukan ke jurnal lain jika makalah kita ditolak. Berikut ini beberapa poin yang harus dilakukan dalam memperbaiki makalah:
1. Sang pembuat makalah harus benar-benar mencari kolega yang terpercaya untukmembantu perbaikan makalah.
2. Sang pembuat makalah harus mengambil keuntungan dari editor dan peninjausebagai "uji pasar". Tanpa peduli bagaimanapun negatifnya perasaan mereka.
3. Daripada memendam kekesalan pada editor atau peninjau, pembuat makalah lebihbaik menghabiskan waktunya secara produktif untuk membuat perbaikan-perbaikan.
4. Sang pembuat makalah harus mengecek ulang "bagian yang tidak boleh diganggu-gugat" dari makalahnya.
5. Jika editor meminta perbaikan, maka pembuat makalah juga harus menulis dokumenterpisah yang menjelaskan perbaikan-perbaikan apa saja yang dilakukan.
Kesimpulan
Dalam membuat makalah, bukan cuma konten yang baiklah yang menjadi faktor diterima atau tidaknya makalah tersebut. Ada faktor sosial yang juga sangat mempengaruhi apakah suatu makalah akan diterima atau tidak. Untuk itu, dalam membuat makalah, selain membuat konten yang berkualitas kita juga harus memperhatikan faktor-faktor sosial yang ada.
kunjungi OPENMIND4SHARED untuk mendapatkan artikel kesehatan
www,membuatblog,web,id
1. Sang pembuat makalah harus tahu pada jurnal mana ia ingin mengajukan makalahnya.
2. Pembuat makalah harus mencoba menulis dalam sudut pandang orang-orang yang membaca isi jurnal tersebut.
3. Pembuat makalah harus tahu siapa-siapa saja yang duduk dalam jajaran editorial pada jurnal tersebut.
4. Pembuat makalah harus tetap pada orientasi yang lurus yaitu pada ilmu pengetahuan dan bukan berorientasi pada pembaca.
5. Teori harus ada dan menjadi sentral dalam setiap makalah yang diajukan ke suatu jurnal riset.
6. Pembuat makalah harus mempertimbangkan untuk mengajak kolega yang terpercaya sebagai co-author.
7. Sang pembuat makalah harus tetap berpegang pada isu-isu etika.
8. Makalah riset harus benar-benar ditulis secara bersih dan rapih.
Mengajukan makalah dan menunggu
Setelah mengajukan makalah kita ke suatu jurnal, maka hal yang sulit berikutnya adalah menunggu. Kita harus menunggu dengan sabar sampai makalah kita benar-benar di-review dan diterima. Kalau dalam jangka waktu lama, maka kita perlu menghubungi pihak jurnalnya untuk menanyakan bagaimana kabar makalah yang kita ajukan. Memperbaiki makalah untuk jurnal yang sama maupun jurnal yang berbeda Jika makalah yang kita buat ternyata ditinjau secara negatif oleh peninjau di jurnal tersebut, maka kita harus analisa terlebih dahulu kenapa hal itu bisa terjadi. – Apakah editor atau peninjau menunjukkan komentar baha dia cukup mumpuni untuk memahami riset ini?
- Apakah peninjau memberikan alas an yang baik dan justifikasi persuasive untuk rekomendasinya kepada editor?
- Apakah editor memberikan alas an yang baik dan justifikasi persuasive atas keputusannya?
- Apakah makalah yang diajukan sudah melaporkan hasil risetnya secara baik
Apakah program risetnya memang benar-benar penting?
Setelah menganalisa berdasarkan pertanyaan-pertanyaan diatas, maka selanjutnya kita bisa mulai memperbaiki makalah kita untuk diajukan ulang jika makalah kita diminta diperbaiki atau untuk diajukan ke jurnal lain jika makalah kita ditolak. Berikut ini beberapa poin yang harus dilakukan dalam memperbaiki makalah:
1. Sang pembuat makalah harus benar-benar mencari kolega yang terpercaya untukmembantu perbaikan makalah.
2. Sang pembuat makalah harus mengambil keuntungan dari editor dan peninjausebagai "uji pasar". Tanpa peduli bagaimanapun negatifnya perasaan mereka.
3. Daripada memendam kekesalan pada editor atau peninjau, pembuat makalah lebihbaik menghabiskan waktunya secara produktif untuk membuat perbaikan-perbaikan.
4. Sang pembuat makalah harus mengecek ulang "bagian yang tidak boleh diganggu-gugat" dari makalahnya.
5. Jika editor meminta perbaikan, maka pembuat makalah juga harus menulis dokumenterpisah yang menjelaskan perbaikan-perbaikan apa saja yang dilakukan.
Kesimpulan
Dalam membuat makalah, bukan cuma konten yang baiklah yang menjadi faktor diterima atau tidaknya makalah tersebut. Ada faktor sosial yang juga sangat mempengaruhi apakah suatu makalah akan diterima atau tidak. Untuk itu, dalam membuat makalah, selain membuat konten yang berkualitas kita juga harus memperhatikan faktor-faktor sosial yang ada.
kunjungi OPENMIND4SHARED untuk mendapatkan artikel kesehatan
www,membuatblog,web,id